Restorasi Budaya Sosial Berbasis Budaya Jawa

Kamis, 27 Oktober 2022 Dinas Sosial Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara sarasehan penguatan nilai-nilai kesetiakawanan social melalui restorasi sosial berbasis budaya Jawa di Aula Kalurahan Pakembinangun.

“Maraknya dan derasnya arus informasi demikian dahsyatnya. Sehingga budaya asli masyarakat Jawa terkikis dan mulai harus diperhatikan” papar Rita Nurmastuti, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sleman.

Beliau juga memaparkan bahwa hal tersebut diakibatkan karena maraknya penggunaan gadget atau gawai.

“Informasi benar, tidak benar, atau justru tidak bermanfaat seolah menyebar tanpa batas. Sehingga kesenjangan sosial makin tinggi” papar beliau.

Hadir pula Arif Bintoro Johan yang akrab dipanggil Mas ABJ Janaka. Beliau memaparkan bahwa gadget atau gawai itu selayaknya “setan gepeng”.

“Gaway ini membuat kita yg jauh terasa dekat, namun yang dekat terasa jauh. Kalau berkumpul hanya main gawai terus. Sampai akhirnya kalau sudah main hape, dipanggil pun tidak mau menjawab. Ini bukti respon menurun” papar beliau.

Lebih lanjut ABJ memaparkan bahwa gawai pun juga menyumbang angka tertinggi survey meningkatnya emosi, mudah tersinggung. Tersenggol sedikit, marah. Inilah distorsi budaya” paparnya.

Pungkasnya, beliau memaparkan bahwa kita harus mengedepankan tiga hal. Yaitu MAAF, TERIMAKASIH, dan PERMISI.

“Dengan rasa Maaf, budayakan ‘rebutan salah’,  daripada ‘rebutan bener’. Kita terserempet motor orang, kitalah yang minta maaf duluan. Tidak lalu menyalahkan dia. Itu akan lebih cepat menyelesaikan masalah. Selanjutnya terimakasih. Budayakan terimakasih walau sedikit. Kita harus rukun dengan tetangga kita sendiri. Mereka adalah lebih daripada saudara ketika kita membutuhkan. Lalu dengan permisi, kita jalin komunikasi antara satu dengan yang lain. Ketika ada hajatan di tengah jalan dan kita mau lewat, kalau kita permisi, pasti kita justru akan dituntun utk melewati hajatan itu dengan selamat. Kalau kita terjang, habislah kita.  Itulah kejawen kita. Jangan sampai hilang” pungkasnya.

Asrosi_KIM Ceria

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*